Conflict Of The Middle East

Saturday, July 19, 2008

Yerusalem Sebagai Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama Di Dunia


Oleh : Adhitya Johan Rahmadan

Yerusalem Berabad-abad lamanya menjadi sengketa, dan perebutan yang tiada habisnya jutaan nyawa melayang yang ditumpahkan dalan koflik tersebut . apa Arti penting kota tersebut sehingga manusia sampai menmpahkan darah untuk tanah yang dianggap suci tersebut.

Yerusalem Kota di Timur Tengah yang merupakan kota suci bagi agama Islam, Kristen dan Yahudi Kota ini diklaim sebagai ibukota Israel, meskipun tidak diakui secara internasional, maupun bagian dari Palestina. Secara de facto kota ini dikuasai oleh Israel . Para elit Israel menganggap kota suci ini adalah bagian dari negaranya dan itu adalah bentuk ideologi "Zionisme".Dari semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hanya Kostarika dan El Safa dor saja yang menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem. Lainnya diTel Aviv, karena menurut PBB, Yerusalem akan dijadikan Kota Internasional. Oleh orang-orang Palestina, Yerusalem juga dianggap sebagai ibu kota Palestina. Kota historis Yerusalem adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981. Kota ini memiliki penduduk sebesar 724.000 jiwa dan luas 123 km2.

Tempat ini menjadi kota penting ketiga agame tersebut dikarenakan disana terdapat masjd Aqhsa, kota Betlhem yang tidak jauh dari sana dan kuil sulaiman yang diyakini terkubur di kota tersebut, inilah yang menjadikan kota tersebut menjadi rebutan sebenarnya PBB membuat resolusi agar umat beragama saling menhormati dan mengunakan kota tersebut untuk ber ibadah bersama-sama akan tetapi, kesepakatan itu selalu dilanggar karena beberapa inseden percobaan perusakan tempat beribadah oleh penganut agama lain contohnya ada turis asal Australia berkunjung ke masjid Aqhsa, dan menyebabkan kebakaran di masjid tersebut dan pengalian pihak Israel di bawah masjid Aqhsa yang dihawatirkan akan meruntuhkan pondasi masjid.
Komitmen anti-kekerasan merupakan tujuan luhur manusia. Siapa yang ingin ada pertumpahan darah, pembantaian wanita, dan anak-anak yang tak berdosa hidup dalam ancaman? Tujuan luhur manusia itu sejajar dengan ajaran semua agama juga memiliki tujuan yang sama: kedamaian dan anti-kekerasan. Semua agama yang ada di muka bumi ini mengajarkan kebaikan dan kedamaian hidup manusia. Buddha mengajarkan kesederhanaan, Kristen mengajarkan cinta kasih, Konfusianisme mengajarkan kebijaksanaan, dan Islam mengajarkan kasih sayang bagi seluruh alam.

Bila tujuan luhur manusia dan semua agama menghendaki kedamaian dan komitmen terhadap anti-kekerasan, lalu mengapa kekerasan agama itu kerap terjadi dengan korban yang tidak terhitung jumlahnya ? Kekerasan agama selama berabad-abad merupakan kejahatan terburuk yang telah mengisi peradaban manusia. Sesuatu yang paradoks, karena agama mengajarkan nilai-nilai luhur, tetapi agama juga bertanggung jawab terhadap terjadinya kerusakan di muka bumi ini. Mengapa agama yang mengajarkan kesejukan, kedamaian, kesentosaan, kasih sayang dan nilai-nilai ideal lainnya, kemudian tampil dengan wajah yang keras, garang dan menakutkan? Agama
kerap dihubungkan dengan radikalisme, ekstrimisme, bahkan terorisme. Agama dikaitkan dengan bom bunuh diri, pembantaian, penghancuran gedung, dan lain-lain yang menunjukkan penampilan agama yang menakutkan. Peran agama sebagai perekat heterogenitas dan pereda konflik sudah lama dipertanyakan.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa manusia yang menghuni muka bumi ini begitu heterogen terdiri dari berbagai suku, etnis, ras, penganut agama, kultur, peradaban dan sebagainya. Samuel P. Huntington mengatakan bahwa perbedaan tidak mesti konflik, dan konflik tidak mesti berarti kekerasan. Dalam dunia baru, konflikkonflik yang paling mudah menyebar dan sangat penting sekaligus paling berbahaya bukanlah konflik antarkelas sosial, antar golongan kaya dengan golongan miskin, atau antara kelompok-kelompok (kekuatan) ekonomi lainnya, tetapi konflik antara orangorang yang memiliki entitas-entitas budaya yang berbeda-beda. Namun, selama berabad-abad, perbedaan entitas agama telah menimbulkan konflik yang paling keras dan paling lama, paling luas, dan paling banyak memakan korban. Dalam citranya yang negatif, agama telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya konflik, penindasan dan kekerasan. Agama telah menjadi tirani, di mana atas nama Tuhan orang melakukan kekerasan, menindas, melakukan ketidakadilan dan pembunuhan.

Dalam konteks kekininan seharusnya PBB sebagai lembaga yang berwenang penuh untuk menyelesaikan konflik Internasional dapat berbuat lebih banyak, untuk Itu Amerika Serikat sebagai negara yang harus berperan penting dalam penyelaesaian konflik ini, dan tidak memperkeruhnya dengan selalu memfeto setiap resolusi PBB untuk kedamaian di Yerusalem khusnya penyelesain sengketa Palestine dan Irael, Amerika harus lebih terbuka untuk menerima resolusi damai dari pihak Negara-negara Arab, tidak hanya kepentingan Israel, karena semata-mata pendangan politis untuk timur tengah. Karena melihat arti penting kota Yerusalem seharusnya dapat ditempatkan sebagi kota simbol perdamaian hubungan antar umat beragagama di dunia, sehingga semua umat beragama bisa berdampingan menjalankan Ibadah di tempat secara damai.




Read More......